EDUKASI SEKS SEBAGAI ALAT REKREASI 😎✌

*Edukasi Seks Sebagai Alat Rekreasi*

Bekasi-Beritafaktanews

Sudah saatnya kini pola hubungan seksual diubah sebagai alat rekreasi, bukan hanya sekedar sebagai alat reproduksi.

Dengan pola ini diharapkan pasangan suami-istri akan lebih memperoleh kesenangan dan kenikmatan, namun adakalanya dimensi ini disalahartikan sehingga seks hanya dipandang sebagai kegiatan bersenang-senang belaka tanpa ada unsur tanggung jawab dari pasangan yang melakukan.

Hubungan seks itu seyogyanya menjadi suatu  ekpresi rasa kasih sayang dari dua insan yang saling mencinta , dilakukan dengan motivasi sama-sama suka artinya tidak ada unsur pemaksaan dari pihak suami maupun istri apabila pasanganya sedang tidak badmood sibuk, lelah dan lain sebagainya.

Hubungan akan berhasil dengan baik dan memuaskan lahir dan batin apabila dilakukan dengan kesiapan kedua belah pihak bisa saja seorang istri menolak secara halus apabila sedang tidak siap, sebaliknya suami sebaiknya tidak egois dan dapat bersikap bijaksana apabila pasangan sedang tidak siap

*Bisa jadi beban* disisi lain menurut Dr Anita maupun Dr Nafsiah.

Pada kesempatan yang sama hubungan seks dapat menjadi beban dan sumber stressor, hal ini bisa saja terjadi antara lain dikarenakan:

1. Ada kesan malam pengantin pertama.

2. Tidak dapat memuaskan pasanganya.

3. Takut Hamil.

Timbulnya kesan malam pengantin yang sangat menakutkan terjadi bila pasangan memiliki trauma yang bisa timbul pada saat kedua pasangan akan melakukan hubungan suami-istri, kerap kali kasus ini menurut penuturan Dr Anita lebih banyak dirasakan kaum wanita dibandingkan kaum lelaki, karena sering kali kaum lelaki.

lebih cepat terangsang dibandingkan dengan kaum hawa yang memerlukan lebih banyak rangsangan (Pemanasan) terlebih dahulu untuk membangkitkan hasratnya

"Jika seorang wanita belum terangsang dalam melakukan hubungan seksual, maka cairan yang akan dikeluarkan bisa jadi tidak ada sama sekali, yang berakibat ia dapat merasakan sakit pada saat melakukan hubungan seksual." Ungkapnya

Namun saat ini alat pembantu berupa cairan pelumas bagi kaum hawa sudah ada dipasaran antara lain dengan menggunakan Sutra Lubricant.

Produk kesehatan seksual ini terbuat dari cairan gel berbahan dasar air dengan PH normal gunan melembabkan atau memberi kebasahan alami pada bagian tertentu.

Produk ini menurut Dr Anita akan membantu mengatasi kekeringan yang sering dialami para wanita, seperti pada saat menstruasi setelah melahirkan  dimasa menyusui maupun setelah menopause.

*Rasa Takut* disisi lain ketegangan dan rasa takut hamil, dapat diatasi dengan berbagai upaya dengan Alat-alat kontrasepsi.

Bisa saja pilih jatuh pada alat kontrasepsi kondom, Pill maupun dalam bentuk suntikan.

Ketidaktersediaan informasi yang memadai mengenai seks yang benar juga ikut mengambil andil dalam menimbulkan banyak kesalahpahaman di masyarakat, trauma antara pasangan disamping pengetahuan seks juga diperlukan sedikit keberanian, karena rasa takut akan semakin menurunkan "Potensi" seseorang dalam berhubungan seks.

*Mengatasi ketidakharmonisan*

Ada banyak cara mengatasi ketidakharmonisan dalam berhubungan seksual antara lain:

*Mengenali Pasangan* masing-masing orang harus memahami diri dari pasanganya sendri, baik itu mengenal ala-alat seksual, fungsi seksual, bahkan hingga kebiasaan dan daerah erotik (Rangsangan) masing-masing dari pasangan.

Karena dengan hanya cara demikianlah seseorang dapat memuaskan diri sendiri dan pasanganya.

Selain itu, faktor kesehatan perlu menjadi perhatian juga Jagan sekali-kali melakukan hubungan seksual dalam kondisi sakit dan tidak fit.

Karena hubungan seksual merupakan salah satu jenis aktivitas yang memakan energi tinggi, karena apabila itu dilakukan dalam kondisi yang tidak prima dapat mengakibatkan timbulnya keluhan-keluhan lain yang lebih parah.

Teknik bervariasi bukan hal tabu, ini justru akan menghilangkan rasa jenuh dalam hubungan seksual.

Hindarilah teknik atau variasi yang justru akan menimbulkan rasa sakit atau ketegangan yang tidak diinginkan.

Pilihan gaya hendaknya tidak mengganggu kesehatan baik secara fisik, mental, emosialan, maupun sosial.*Tandas*(R0.1/Ris/Wis)

Reporter: Haris Pranatha