diri

馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️

         *_SALING INSTROSPEKSI_*
   *_BUKAN SALING MENGOREKSI_*
*===========================*


_*Saudaraku,*_
_*Manusia Di Takdirkan* Oleh *Allah Azza Wa Jalla* Sebagai *Makhluk* Yang *Tak Lepas* Dari *Kekhilafan* Dan *Kesalahan.*_
_*Sudah* Semesti nya *Setiap Manusia* Senantiasa *Bisa Instrospeksi* ( *Muhasabah* ), Kemudian *Di Jadikan Pelajaran* Agar Bisa *Berbenah Diri.*_

_*Introspeksi Diri* Bisa Menjadi *Bahan Perenungan* Sebelum *Menilai Orang Lain*. Kita *Sering Kali* Mengurusi *Hidup Orang Lain* Seperti *Mengomentari*, *Mengoreksi*, Bahkan Hingga *Menghakimi Orang Lain* Dengan *Ukuran Diri Sendiri.*_

_*Kondisi Tersebut* Membuat *Kita* Terlihat *Sombong* Dan *Memandang Orang Lain* Lebih *Rendah*. Padahal, *Diri Sendiri* Masih Banyak *Kekurangan* Yang Perlu *Di Perbaiki*. Yang *Semesti nya* Saling *Introspeksi*, Bukan *Saling Mengoreksi.*_

_*Maka Dari itu*, Kita *Perlu Bercermin* Atau *Introspeksi* Sebelum *Menilai Orang Lain*. *Introspeksi* Atau *Refleksi Diri* Merupakan *Proses Pengamatan* Terhadap *Diri Sendiri* Dan *Pengungkapan Pemikiran Mendalam* Yang *Di Dasari Keinginan*. Selalu *Ada Pelajaran Baik* Dari *Setiap Kejadian* Yang *Menyakitkan*, Selama *Kita* Mau *Introspeksi Diri.*_

_*Kesulitan* Senantiasa *Menghadirkan Peluang* Untuk *Introspeksi Diri*. Tetap Lah *Bersabar* Dalam *Setiap Kekalahan Kita*. Tetap Lah *Introspeksi* Dalam *Setiap Kesalahan Kita*. Tetap Lah *Rendah Hati* Dalam *Setiap Kemenangan Kita.*_

_*Kita Sering* Mendengar *Istilah*, *Bercermin Dulu* Sebelum *Menilai Orang Lain*. *Bercermin* Dalam *Hal Ini* Bermakna *Kiasan*, Sebagai *Tindakan* Untuk *Menilai Diri Sendiri* Dari *Segala Hal.*_

_*Yang Perlu* Di Perhatikan *Dalam Bercermin* Adalah *Kualitas* Cermin Itu *Sendiri. Kalau Cermin* nya *Bening*, *Bersih* Dan *Tidak Rusak*, Tentu *Bayangan* Yang *Di Tampak kan* Juga Akan *Kelihatan Jelas*. Dalam *Mengevaluasi Diri*, *Cermin nya* Adalah *Ilmu*, Yaitu *Ilmu* Tentang *Akhlak* Dan *Tatakrama.*_
_*Semakin Baik Ilmu* Yang *Kita Miliki*, Maka *Semakin Objektif Penilaian* Yang *Kita Lakukan.*_

_*Jadi Jelas*, *Kunci* Dalam *Menilai Diri Sendiri* Adalah *Ilmu* Sebagai *Cermin Kehidupan*. Jangan *Pernah Bosan* Untuk *Selalu Menambah* Dan *Memperbaharui Ilmu Itu*, Agar *Penilaian* Yang *Kita Lakukan* Terhadap *Diri Kita* Selalu *Tepat.*_

_*Ilmu* Yang *Bermanfaat* Akan Selalu *Menjadi Cermin* Yang *Baik*, Dan *Menjadikan Pemilik nya* Selalu *Berhati-hati* Dalam *Bertindak*._
_*Namun Demikian*, Tak *Semua Orang* Di Anegurahi *Kelebihan* Dalam *Ilmu*. Maka *Yang Terjadi*, Tidak *Semua Orang* Bisa *Menilai Diri nya Sendiri* Dengan *Baik* Dan *Tepat.*_

_*Saudaraku,*_
_*Perlu Diingat*, Cermin Itu *Memiliki Tipuan* Yang *Sangat Halus*, Yaitu *Merubah Semua Sisi* Yang *Kanan* Menjadi *Sisi Kiri* Dan *Sebalik* nya. *Sebaik* Apapun *Bayangan* Yang *Di Tampilkan*, Tetap Saja *Sisi* Yang *Kanan* Telah *Berubah* Menjadi *Sisi Kiri*. Jika *Kita* Menyadari *Hal Ini*, Maka *Tidak* Akan *Menjadi Masalah.*_

_*Begitu pun* Dalam *Menilai Diri Sendiri*, Kita *Harus Sadar* Bahwa *Kita Bisa Saja Tertipu* Dengan *Penilaian* Yang *Kita Berikan*. Bisa Jadi *Efek* Selalu *Merasa Benar*, Menjadikan *Penilaian* Yang *Kita Berikan* Selalu *Subjektif*. *Akhir nya* Yang *Tidak Baik* Di Anggap *Baik*, Seperti *Cermin* Yang *Merubah Sisi Kiri* Menjadi *Sisi Kanan.*_

_*Tindakan* Untuk Selalu *Mengoreksi Diri* Adalah *Perbuatan* Yang Akan *Selalu Menuntun Kita*, Agar *Tak Terjerumus* Ke Dalam *Perbuatan* Yang *Merugikan.*_

_*Saudaraku,*_
_*Ego* Dan *Nafsu* Senantiasa *Mendorong Kita* Untuk *Melupakan Kesalahan* Dan *Kejelekan Diri* Dan *Cenderung Lebih Suka* Menilai *Kejelekan Orang Lain*. *Sifat* Seperti Ini *Bisa Masuk* Dalam *Kategori Pengumpat* Dan *Pencela.*_

_*Allah Azza Wa Jalla* Sangat Tidak *Menyukai Orang* Yang *Mengumpat* Dan *Mencela Orang Lain*. Tak *Peduli* Orang Tersebut *Rajin Ibadah* Dan *Bagus Amal nya*, Tapi *Jika Dia* Suka *Menilai Kejelakan Orang Lain* Dan *Melupakan Kejelakan Diri nya Sendiri*, Maka *Neraka* Adalah *Bagian nya.*_

_*Allah Azza Wa Jalla Berfirman,*_

_*“Kecelakaan Bagi Setiap Pengumpat Lagi Pencela.”*_ 

_*(QS. Al-Humazah: 1)*_


_*Allah Azza Wa Jalla Juga Berfirman,*_

_*"Wahai Orang-Orang Yang Beriman*. Jangan Lah *Suatu Kaum* Mengolok-olok *Kaum Yang Lain*, Karena *Boleh Jadi Mereka* Yang *Di Perolok-olokkan* Lebih Baik *Dari Mereka* Yang *Mengolok-olok* Dan *Jangan Pula* Perempuan-Perempuan *Mengolok-olokkan Perempuan Lain*, Karena *Boleh Jadi Perempuan* Yang *Di Perolok-olokkan* Lebih Baik *Dari Perempuan* Yang *Mengolok-olok*. Jangan Lah *Kamu Saling Mencela Satu Sama Lain* Dan *Jangan Lah* Saling *Memanggil* Dengan *Gelar-Gelar* Yang *Buruk*. Seburuk-buruk *Panggilan* Adalah *Panggilan* Yang *Buruk* ( *Fasik* ) Setelah *Beriman*. Dan *Barangsiapa* Tidak *Bertobat*, Maka *Mereka* Itu Lah *Orang-Orang* Yang *Zalim."*_

_*"Wahai Orang-Orang Yang Beriman*. Jauhi Lah *Banyak* Dari *Prasangka*, Sesungguh nya *Sebagian Prasangka Itu Dosa* Dan *Jangan Lah Kamu* Mencari-cari *Kesalahan Orang Lain* Dan *Jangan Lah* Ada *Di Antara Kamu* Yang *Menggunjing Sebagian Yang Lain.*_
_Apakah *Ada* Di Antara *Kamu* Yang Suka *Memakan Daging Saudara nya* Yang *Sudah Mati?* Tentu *Kamu* Merasa *jijik*. Dan *Bertakwalah* Kepada *Allah*, Sesungguh nya *Allah* Maha *Penerima Taubat*, Maha *Penyayang."*_

_*(QS. Al Hujurat: 11-12)*_

_*Saudaraku,*_
_*Manusia Hidup* Di *Muka Bumi* Untuk *Sawang-Sinawang*, Saling *'Memandang'* Dan *Introspeksi*. Tetapi *Bukan Berarti* Kita *Memiliki Hak* Untuk *Berkomentar*, *Menilai*, Apa Lagi *Menghakimi* Setiap *Tindak-Tanduk Orang Lain.*_

_*Menurut Tafsir Al-Maraghi*, Ayat Ini Turun *Berkenaan* Dengan *Teguran* Atas *Ejekan* Yang *Di Lakukan* Oleh *Bani Tamim* Kepada *Para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam* Yang *Miskin.*_

_*Terdapat Beberapa Term* Yang *Berkaitan* Dengan *Pencela* Dan *Pengumpat Secara Umum* Dalam *Ayat Ini.*_
_*Pertama : Yaskharu.* ( *Mengolok-olok* ), Yaitu *Menyebut Kekurangan Orang Lain* Dengan Tujuan *Menertawakan* Yang *Bersangkutan.*_
_*Kedua : Talmizu* ( *Mengejek* ) Baik *Dengan Perkataan Langsung* Atau *Isyarat.*_
_*Ketiga : Tanabazu* Yakni *Saling Memberi Gelar* Yang *Buruk*. *Ketiga Jenis* Perbuatan Tersebut *Termasuk* Dalam *Kategori Bullying.*_

_*Memberi Penilaian* Bukan *Sebuah Larangan*, Apalagi *Di Media Sosial* Yang *Terkenal* Dengan *Free Writing And Speech*. *Media Sosial* Sebagai *Sarana Paling Mudah* Untuk Masyarakat *Mengekspresikan Penilaian nya* Terhadap *Orang Lain.*_
_*Namun Harus Di Ingat* Allah Azza Wa Jalla *Telah Memberi Peringatan*, *“Boleh* Jadi *Mereka* Yang *Diolok-olok* Lebih Baik *Dari Mereka* Yang *Mengolok-olok.”*_

_*Semoga Allah Azza Wa Jalla Mengaruniakan Hidayah-Nya Kepada Kita, Sehingga Kita Tetap Istiqamah Untuk Senantiasa Instrospeksi Diri Sebagai Cermin Kehidupan Untuk Meraih Ridha-Nya...Aamiin Ya Rabb.*_


_*SEBERAPA RENDAH ENGKAU MEMANDANG SESEORANG, MAKA SERENDAH ITU PULA HAKIKAT NILAI DIRI MU.*_

_*KARENA TANDA KEMULIAAN SESEORANG ADALAH DENGAN TIDAK MEMANDANG RENDAH MAKHLUK ALLAH.*_

_*MATA YANG MEMANDANG RENDAH TERHADAP ORANG LAIN ADALAH MATA YANG TIDAK LAYAK UNTUK MEMANDANG RASULULLAH SAW.*_

馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️馃暩️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMALSUAN TANDA TANGAN DAN DOKUMEN MAFIA TANAH

PEMALSUAN DOKUMEN / MAFIA TANAH PT. MINTRATEL / TELKOMSEL BERTANGGUNGJAWAB TUTUP PT ANDA KLU TRADISI YANG DI PAKAI, MERAMPOK.

Surat Terbuka pertama 1,kepada ketua Umum Pemuda Pancasila.KPH.H.Japto S.Soerjosoemarno.SH